Bursa Asia Bersiap Dibuka Melemah, Reli Logam Mulia Terhenti
News
30 December 2025 06:50

Shikhar Balwani - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diprediksi akan dibuka di zona merah pagi ini, mengikuti tren pelemahan sektor teknologi di Wall Street. Fokus investor juga tertuju pada sektor logam mulia setelah harga perak dan emas merosot dari level tertinggi sepanjang masa.
Kontrak berjangka (futures) indeks saham di Australia dan Jepang menunjukkan awal yang lemah bagi pasar mereka. Sentimen ini muncul setelah indeks S&P 500 terkoreksi 0,3%, yang turut menyeret saham-saham raksasa teknologi seperti Tesla Inc, Nvidia Corp, dan Meta Platforms. Sementara itu, indeks Nasdaq 100 tergelincir 0,5%.
Pelemahan di sektor ekuitas ini "merupakan pembalikan dari pekan lalu saat saham teknologi memimpin kenaikan," ujar Joe Mazzola, kepala strategi perdagangan & derivatif di Charles Schwab. Namun, ia menambahkan bahwa koreksi ini "tampaknya tidak terhubung dengan faktor fundamental tertentu."
Indeks saham global pun harus mengakhiri reli kenaikan selama tujuh hari berturut-turut. Di saat yang sama, penguatan logam mulia terhenti seiring langkah investor melakukan aksi ambil untung (profit taking). Harga perak anjlok 9% setelah sempat menembus angka US$80 per ons pada hari Senin (29/12)—kenaikan yang sebelumnya didorong oleh perdagangan spekulatif dan kekhawatiran akan kelangkaan pasokan. Sementara itu, harga emas merosot lebih dari 4%.





























