Bloomberg Technoz, Jakarta - Tren penguatan harga Bitcoin tak bertahan lama, dan jelang petang hari Senin (29/12/2025) aset kripto paling berharga di dunia tersebut menjauh dari zona US$88.000.

Pada perdagangan 24 jam terakhir Bitcoin sempat mencapai level terbaik di US$90.230,38 namun kemudian anjlok dan posisi hingga pukul 18.05 waktu Indonesia -0,2% ke kisaran US$87.642,01 (sekitar Rp1,47 miliar).

Sebagai catatan, dalam satu pekan terakhir BTC sempat ditransaksikan pada level terendahnya US$86.456 dan tertinggi US$90.285.  Dukungan definitif belum tampak sehingga sejumlah trader menduga volatilitas yang lebih tinggi masih akan terjadi.

Mengutip pernyataan analis teknikal kripto tersohor, CrypNuevo, posisi options expiry Bitcoin sebesar US$24 miliar akhir pekan lalu akan mendorong fluktuasi dengan data grafis US$94.300 hingga US$100.000 menjadi titik resistensi penting yang perlu diperhatikan selanjutnya.

Losing the range lows ($80k) would push price lower to $72k, a previous strong resistance that would act as a very important support.

I see this less likely to happen, at least for now. Price could come to this zone later if we get rejected near $100k. Maybe.

low 80s>100k>72k ? pic.twitter.com/azYTjIbGVV

— CrypNuevo ? (@CrypNuevo) December 28, 2025