Wall Street Tertekan, Saham Teknologi dan Logam Anjlok
News
30 December 2025 06:10

Felice Maranz - Bloomberg News
Bloomberg, Indeks S&P 500 ditutup memerah pada perdagangan Senin (29/12) waktu setempat akibat meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap volatilitas aset dan tensi geopolitik global. Nvidia Corp dan Palantir Technologies Inc memimpin jajaran saham yang paling banyak dilepas investor, menyusul sorotan terhadap kedua emiten tersebut dalam ulasan transaksi terbesar sepanjang tahun ini.
Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,4%, melanjutkan tren negatif untuk hari kedua berturut-turut. Sektor energi dan real estat menjadi sedikit dari sektor yang mampu bertahan di zona hijau seiring turunnya imbal hasil (yield) obligasi AS (Treasury) tenor 10 tahun. Sebaliknya, sektor material, konsumsi siklikal, dan keuangan menjadi penekan utama indeks. Sementara itu, indeks Nasdaq 100 terkoreksi 0,5%, dan indeks "Magnificent Seven" versi Bloomberg jatuh 0,8%, menyentuh level penutupan terendah sejak 19 Desember.
“Bukan tidak mungkin tahun 2025 akan berakhir dengan sedikit kelesuan,” tulis Matt Maley, Kepala Strategi Pasar di Miller Tabak + Co, dalam catatan risetnya. Meski demikian, ia menegaskan hal ini "tidak akan menjadi masalah besar bagi investor", mengingat S&P 500 telah reli 18% sepanjang tahun (YtD) hingga Jumat lalu, menyusul kenaikan lebih dari 20% pada masing-masing dua tahun sebelumnya.
Saham Nvidia turun 1,2%, sementara Palantir merosot 2,4%. Sentimen negatif pada kedua saham ini juga dipicu oleh pengungkapan investor kenamaan Michael Burry pada November lalu, bahwa Scion Asset Management miliknya memegang opsi lindung nilai (protective put) pada kedua emiten tersebut. Hal ini memicu keraguan pasar yang selama ini didominasi oleh kelompok sempit saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI).
































