Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyerukan agar Thailand dan Kamboja kembali ke perjanjian gencatan senjata yang dimediasi AS dan ditandatangani pada Oktober. Pekan lalu, dia menyebut AS "optimistis dengan hati-hati" bahwa kedua belah pihak akan kembali mematuhi perjanjian tersebut. 

Pertempuran terparah dalam beberapa tahun terakhir berakar dari konfrontasi selama beberapa dekade di sepanjang perbatasan yang terjal, yang sesekali berujung pada bentrokan.

Namun, menurut analis, karena kedua pemerintah kini memanfaatkan sentimen nasionalis yang meningkat di dalam negeri, insentif untuk de-eskalasi berkurang, sehingga meningkatkan risiko konfrontasi yang lebih luas dan berkepanjangan.

Thailand juga telah memperketat pengiriman minyak ke Kamboja untuk membatasi kemampuan negara tetangganya dalam berperang.

(bbn)