Logo Bloomberg Technoz

Stop Impor Solar April, SPBU Diminta Segera Pesan dari Pertamina

Azura Yumna Ramadani Purnama
24 December 2025 21:20

Dirjen Migas ESDM Laode Sulaeman di kantor Kementerian ESDM, Rabu (24/12/2025). Foto: Azura Yumna/Bloomberg Technoz
Dirjen Migas ESDM Laode Sulaeman di kantor Kementerian ESDM, Rabu (24/12/2025). Foto: Azura Yumna/Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Indonesia akan menyetop impor solar atau gasoil atau diesel mulai April 2026, tepatnya usai Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balikpapan dapat menjual hasil olahan kilang.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menjelaskan saat ini kementeriannya sudah menyurati operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta untuk segera berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) ihwal pemenuhan pasokan solar usai RI menyetop impor pada April 2026.

“Pak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyampaikan bahwa tahun 2026 pemerintah sudah mencanangkan agar kita tidak lagi impor solar. RDMP-nya sudah beroperasi, tapi secara operasionalisasinya nanti RDMP atau Pertamina membutuhkan persiapan tiga bulan setelah itu sudah stok cukup untuk seluruhnya termasuk swasta, April semua kita stok,” kata Laode kepada awak media, di Kementerian ESDM, Rabu (24/12/2025).


Dengan begitu, Laode menyatakan badan usaha (BU) hilir migas swasta tersebut hanya mengajukan kuota impor solar sampai Maret 2025. Sedangkan sisanya, kata Laode, akan dipenuhi oleh produksi dalam negeri dari kilang Pertamina.

“Hanya sampai Maret [impor solar SPBU swasta],” ungkap Laode.