Logo Bloomberg Technoz

Undisbursed Loan Tembus Rp2.509 T, Ini Siasat BI Pacu Kredit Bank

Pramesti Regita Cindy
23 December 2025 08:01

Bank Indonesia akan luncurkan Rupiah Digital, stablecoin Indonesia (Diolah)
Bank Indonesia akan luncurkan Rupiah Digital, stablecoin Indonesia (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengaku menyiapkan sejumlah langkah untuk menekan tingginya plafon kredit perbankan yang belum dicairkan nasabah atau undisbursed loan.

Dalam laporan hasil Rapat Dewan Gubernur BI Edisi Desember 2025 dipaparkan, bank sentral memperkuat kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) berbasis kinerja dan berorientasi ke depan. Kebijakan yang berlaku sejak 1 Desember 2025 dan kembali diperkuat pada 16 Desember 2025 ini ditetapkan guna mempercepat penurunan suku bunga perbankan dengan tetap mendorong penyaluran kredit/pembiayaan ke sektor riil.

Hal ini ditempuh dengan meningkatkan besarnya insentif likuiditas bagi perbankan yang menurunkan suku bunga kredit lebih cepat (interest rate channel) dari paling tinggi 0,5% menjadi 1,0% Dana Pihak Ketiga (DPK).


"Sementara insentif likuiditas untuk penyaluran kredit (lending channel) masih besar yaitu paling tinggi 4,5% dari DPK," demikian tertulis dalam laporan hasil RDG BI, dikutip Selasa (23/12/2025). 

Hingga 16 Desember 2025, total insentif KLM mencapai Rp388,1 triliun, masing-masing disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp177,1 triliun, bank swasta umum nasional sebesar Rp169,5 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp34,6 triliun, dan kantor cabang bank asing sebesar Rp7 triliun.