Menariknya, tidak semua penjual parsel bersifat musiman. Salah satu pedagang mengaku sudah berjualan parsel setiap hari sejak 1978 dan memiliki pelanggan tetap hingga ke luar kota seperti Bekasi, Cikarang, dan Antasari. “Kita tiap hari buka, bukan musiman. Paling banyak yang order ada 100 orang. Kalau yang lain biasanya jualan pas Natal saja,” ujarnya.
Meski begitu, pedagang tetap membatasi stok agar kualitas produk terjaga. Mereka memilih menyiapkan contoh parsel dan baru melengkapi pesanan sesuai permintaan agar makanan yang dikirim tetap segar dan tidak kedaluwarsa.
Di sisi lain, ada pula pedagang parsel yang hanya muncul menjelang Natal dan Tahun Baru. Penjual musiman ini biasanya menawarkan paket siap kirim dengan isi tetap dan harga beragam, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp1,5 juta, menyesuaikan ukuran dan jenis parsel.
Kemudahan pemesanan turut menjadi daya tarik. Selain datang langsung ke toko, pelanggan kini bisa memesan melalui WhatsApp atau marketplace, bahkan cukup memilih dari foto tanpa harus datang ke lokasi. Tren ini membuat parsel Natal tetap diminati sebagai simbol berbagi di momen perayaan akhir tahun.
(dec/spt)




























