Logo Bloomberg Technoz

Dirinya mengungkap, terdapat empat hal yang menjadi perhatian pemerintah. Yakni, keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas tertinggi. Dengan catatan, seluruh jajaran wajib melakukan antisipasi dan mitigasi risiko secara konsisten untuk mencegah kejadian kecerakaan maupun fatalitas. 

Kemudian, sinergi dan kolaborasi pemerintah dengan Lembaga hingga pemerintah daerah harus terus diperkuat untuk memastikan setiap tindakan di lapangan berjalan selaras.

"Lalu memberikan perhatian terhadap hal-hal yang kecil setiap aspek operasional, sekecil apapun, tidak boleh diabaikan dan harus diawasi secara cepat.,” tekannya.

Dudy juga menekankan agar semua pejabat terkait juga mengantisipasi ketidakpastian dan kondisi tidak terduga, terutama terkait cuaca ekstrem sertas potensi bencana alam dengan menyiapkan skenario dan langkah respons cepat dan tepat. 

“Saya berharap penyelenggaraan Posko ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan berkendali. Keselamatan dan kelancaran transportasi bukan sekedar menunggu kondisi, melainkan hasil dari perencanaan yang matang, dan pengawasan yang konsisten,” pungkasnya.

Sebagai catatan, Kemenhub memperkirakan sebanyak 119,5 juta orang berpotensi melakukan perjalanan, baik luar maupun dalam provinsi, pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Menurut survei 42,01 persen penduduk Indonesia atau sekitar 119,5 juta orang berpotensi melakukan perjalanan, pada masa libur Nataru 2025/2026," kata Dudy saat media brefing Kemenhub, Jumat (5/12/2025).

Ia menyebut, terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) sebesar 2,71% menjadi 42,01%. Angka ini naik jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 39,30%.

Faktor meningkatnya pergerakan masyarakat ini lantaran waktu libur yang panjang dan bersamaan dengan libur Nataru 2025/2026. Faktor lainnya adalah, tingginya minat masyarakat untuk berwisata, aspek budaya terutama bagi masyarakat yang ingin merakayakan Hari Natal di kampung halaman, serta aspek ekonomi. 

Dudy mengungkap, penggunaan mobil pribadi diperkirakan mencapai 42,78% atau 51,12 juta orang. Moda terbanyak berikutnya adalah sepeda motor sebesar 18,41% atau 22,00 juta orang, bus sebesar 8,17% atau 9,76 juta orang, mobil sewa sebesar 7,43% atau 8,87 juta orang, mobil travel sebesar 6,39% atau 7,64 juta orang.

Moda lain seperti pesawat sebesar 3,57% atau 4,27 juta orang, kereta api jarak jauh sebesar 3,29% atau 3,94 juta orang, kapal penyeberangan sebesar 3,14% atau 3,75 juta orang, kapal laut sebesar 2,20% atau 2,62 juta orang, dan commuter line sebesar 1,93% atau 2,30 juta orang.

(ell)

No more pages