BP Tapera Bakal Gandeng 43 Bank di 2026
Sementara itu, di akhir Desember 2025, BP Tapera bakal menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan 43 Bank Penyalur FLPP untuk 2026. Bank tersebut yakni BTN, BRI, BNI, Mandiri, BSI, BSN dan BPD Jawa Barat dan Banten. Sedangkan sisanya 36 Bank lainnya adalah BJB Syariah, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Jawa Tengah Syariah, Bank Mega Syariah.
Kemudian BPD SumselBabel, BPD Sumsel Babel Syariah, Bank Jambi, BPD Kalimantan Selatan Syariah, BPD Sumatra Utara, BPD SUlselbar Syariah, BPD Sulselbar, BPD Jawa Timur Syariah, BPD Riau Kepri Syariah, BPD Kalimantan Tengah, Bank Nagari, BPD Aceh, BPD NTB Syariah, BPD Kalimantan Barat, BPD Kalimantan Timur.
Adapun bank lainnya yang akan mengikuti PKS adalah BPD Kalimantan Selatan, BPD NTT, BPD Sumatra Utara Syariah, BPD Kalimantan Barat Syariah, Bank Nagari Syariah, BPD Jambi Syariah, BPD DIY, BPD Sulawesi Tengah, BPD Papua, BPD Bengkulu, Bank Nobu, Bank Artha Graha Internasional, BPD Sulawesi Tenggara, BPD Sulawesi Utara Gorontalo, Bank Jakarta, dan Bank Jakarta Syariah.
Komisioner Heru Pudyo Nugroho menyampaikan target penyaluran dana FLPP 2026 sebanyak 285 ribu unit rumah dengan total kebutuhan dana sebesar Rp37,1 triliun, yang terdiri dari anggaran DIPA sebesar Rp25,1 triliun dan sisanya dari pengembalian pokok sebesar Rp10,4 triliun yang digulirkan kembali serta saldo awal tahun 2026 sebesar Rp1,6 triliun.
“Sesuai dengan Nota Keuangan tahun 2026, pemerintah juga mengalokasikan pencadangan pembiayaan investasi untuk memenuhi potensi penambahan target penyaluran FLPP sampai dengan 350.000 unit rumah di tahun depan,” ujarnya.
Di sisi lain, Heru mengapresiasi capaian yang dilakukan oleh seluruh bank penyalur 2025 untuk penyaluran tertinggi sepanjang sejarah. Dia berharap tahun depan kinerja bank penyalur semakin baik dan semakin banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang terbantu.
Adapun hingga 18 Desember 2025, Bank BTN tercatat sebagai bank penyalur FLPP tertinggi dengan realisasi 124.611 unit rumah subsidi. Di posisi kedua diikuti Bank BTN Syariah yang menyalurkan FLPP untuk 54.825 unit.
Kemudian berturut-turut Bank BRI (30.279 unit); Bank BNI (13.499 unit); dan Bank Mandiri (10.591 unit). Bank Syariah Indonesia (3.992 unit); BPD Jawa Barat dan Banten (3.905 unit).
“Saya berharap kinerja ini tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan untuk penyaluran sesuai target penyaluran FLPP di tahun 2026,” imbuhnya.
Dalam PKS yang akan segera ditandatangani, Heru juga menyampaikan bahwa terjadi peningkatan penyaluran dana FLPP untuk non formal sebesar 15%.
“Jika tahun 2025 dalam PKS hanya mengalokasikan 10% untuk non formal untuk setiap bank, namun tahun ini meningkat menjadi 15%. Sehingga diharapkan akan semakin banyak non formal yang akan menikmati pembiayaan KPR Sejahtera FLPP dan semakin merata di seluruh Indonesia,” ungkap Heru.
3 Juta Rumah
Di sisi lain, pemerintah tengah menggenjot program 3 juta rumah. Program ambisius itu juga pernah diucapkan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya, Jumat (15/8/2025).
Dia mengatakan bahwa nantinya pemerintah akan menggelontorkan anggaran untuk program tersebut. “Total jumlah rumah yang akan mendapat dukungan APBN 2026 adalah 770 ribu rumah,” kata Prabowo.
Prabowo menyebut jika program ini akan diberikan melalui berbagai skema antara lain FLPP, dukungan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di desa dan kota dan pesisir serta dukungan PPN Dtp untuk rumah komersial.
(ell)

































