Bloomberg Technoz, Jakarta - Penyakit gusi menjadi salah satu masalah kesehatan mulut yang paling banyak dialami masyarakat Indonesia, namun kerap tidak disadari penderitanya. 

Kondisi ini bahkan sering disebut sebagai silent killer karena berkembang tanpa rasa sakit, sehingga pasien baru menyadarinya saat sudah memasuki tahap lanjut.

Guru Besar Ilmu Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Amaliyah, drg, menjelaskan bahwa peradangan gusi atau gingivitis merupakan kondisi yang paling sering terjadi. “Gingiva itu gusi, dan itis artinya peradangan. Jadi gingivitis adalah peradangan gusi,” ujarnya di Jakarta Selatan, Rabu (17/12).

Menurut Prof. Amaliyah, banyak orang tidak menyadari mengalami gingivitis karena tidak menimbulkan rasa nyeri. Berbeda dengan gigi yang meradang dan menimbulkan rasa sakit, peradangan gusi kerap berjalan tanpa keluhan. “Karena tidak terasa, masyarakat sering mengabaikannya,” katanya.

Padahal, peradangan gusi memiliki tanda yang dapat dikenali, seperti gusi membengkak, mudah berdarah, warnanya berubah, serta bentuknya tampak bulat dan tidak normal. Salah satu gejala paling mudah disadari adalah gusi berdarah saat menyikat gigi. “Itu tanda awal peradangan gusi, tapi sering dianggap hal biasa,” jelasnya.