Superbank (SUPA) Akui Fundamentalnya Sangat Bergantung pada Grab
Recha Tiara Dermawan
17 December 2025 18:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) mengakui bahwa kinerja dan pertumbuhan bisnis perusahaan saat ini masih sangat bergantung pada ekosistem mitra strategisnya, khususnya Grab.
Hal tersebut sejalan dengan penjelasan manajemen dalam prospektus serta pernyataan langsung Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, usai pencatatan saham perdana perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam sesi tanya jawab dengan media, Tigor menjelaskan bahwa mayoritas akuisisi nasabah Superbank masih berasal dari ekosistem. Sekitar 60% akuisisi dilakukan melalui ekosistem mitra, sementara sisanya berasal dari luar ekosistem.
“Jadi kalau kami merasa bahwa sekarang advantage kami adalah di ekosistem betul. Jadi sekitar 60% dari akusisi kami berlangsung di ekosistem. Itu memberikan cost advantage dari cost of acquisition, cost to serve, dan bagaimana engagement -nya dengan nasabah itu menjadi sangat bersatu,” ujar Tigor, Rabu (17/12/2025).
Ia menambahkan bahwa kontribusi dari luar ekosistem juga terus berkembang secara organik melalui berbagai kemitraan lain. Menurutnya, meski ekosistem menjadi pintu masuk utama, pasar di luar ekosistem masih terbuka luas.





























