Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg hingga siang hari ini menghasilkan median proyeksi BI Rate di 4,75%. Artinya, BI Rate akan kembali ditahan.
Jika benar terjadi, maka BI Rate akan berada di posisi hold selama tiga bulan berturut–turut.
Salah satu ekonom yang memperkirakan BI Rate bakal bertahan di 4,75% adalah Tamara Mast Henderson, analis Bloomberg Intelligence. Ia menilai, BI perlu menyeimbangkan antara kebutuhan stabilisasi rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun kali ini, Henderson menyebut BI akan lebih mengutamakan stabilitas nilai tukar rupiah. Sepanjang bulan ini (month–to–date), rupiah mencatat pelemahan 0,18% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Akan tetapi, suara pasar tidaklah bulat. Ada yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%. Ini karena pasar sepertinya masih bimbang.
Dari 34 ekonom/analis yang terlibat dalam konsensus Bloomberg, 12 di antaranya (35,29%) memproyeksikan demikian. Memang minoritas, tetapi jumlah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Salah satunya adalah Helmi Arman dari Citi. Dalam catatannya, Helmi memandang rupiah sudah dalam posisi yang relatif aman. Sebab, arus modal asing mulai masuk ke pasar keuangan Tanah Air.
(fad/aji)






























