Logo Bloomberg Technoz

Seorang pejabat Google mengatakan awal tahun ini bahwa perusahaan melihat wilayah tersebut sebagai salah satu “bagian paling menantang di dunia” untuk mendekarbonisasi operasinya.

Baca Juga: Konglomerat Sawit Malaysia Ikut ‘Terjun’ di Pusat Data

Malaysia menargetkan 70% kapasitas listrik terpasang berasal dari energi terbarukan pada tahun 2050, dari sekitar 26% pada tahun lalu, menurut BloombergNEF. 

Negeri tetangga Indonesia ini juga telah mengambil langkah-langkah untuk menarik investasi, seperti Program Listrik Hijau Korporasi, di bawah mana perjanjian Google-Shizen ditandatangani.

Perjanjian pembelian listrik jangka panjang seperti yang antara Google dan Shizen telah menjadi alat kunci bagi perusahaan-perusahaan ini untuk mencapai target emisi mereka, memberikan jaminan keuangan di wilayah yang seringkali memiliki lanskap regulasi yang tidak pasti.

Proyek Malaysia adalah perjanjian listrik bersih terbaru Shizen dengan perusahaan teknologi. Perusahaan ini menandatangani serangkaian perjanjian energi terbarukan di Jepang dengan Microsoft pada Oktober, dan sebelumnya telah menandatangani PPA dengan Google untuk pusat data mereka di Prefektur Chiba.

(bbn)

No more pages