Raksasa Sawit Lokal Manfaatkan Booming Pusat Data di Malaysia
News
29 November 2025 19:15

Anuradha Raghu dan Ram Anand–Bloomberg News
Bloomberg, Perusahaan sawit raksasa Malaysia, yang selama ini disalahkan atas pembukaan hutan hujan, pemicu asap kabut beracun, dan mengancam kelangsungan hidup orangutan, kini tengah mengubah diri mereka menjadi pahlawan dalam perlombaan yang berbeda. Sawit berpotensi lebih ramah lingkungan dibandingkan aksi menarik pusat data kecerdasan buatan (AI) dunia ke Malaysia.
Perusahaan kelapa sawit mengalokasikan sebagian dari lahan luas yang mereka miliki untuk kawasan industri yang dilengkapi dengan pusat data dan panel surya, yang terakhir dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan energi para perusahaan kepala sawit. Logikanya sederhana: pusat data adalah pemakan energi dan lahan. Pada tahun 2035, mereka dapat membutuhkan setidaknya lima gigawatt (GW) listrik di Malaysia — hampir 20% dari kapasitas pembangkit listrik negara saat ini dan cukup untuk memasok listrik ke kota besar seperti Miami.
Malaysia juga membutuhkan ruang untuk menampung server, dan raksasa kelapa sawit mengendalikan lebih banyak lahan daripada entitas swasta lainnya.
Malaysia berada di pusat booming pusat data regional. Tahun lalu, negara ini menjadi pasar pusat data dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia-Pasifik, dan sekitar 40% dari total kapasitas yang direncanakan di Asia Tenggara kini dialokasikan untuk Malaysia, menurut konsultan industri DC Byte.






























