Sementara itu, kayu-kayu yang terseret banjir bisa menjadi bukti penting untuk menelusuri praktik ilegal, seperti pembalakan atau aktivitas lain yang berdampak pada stabilitas lingkungan.

“Maka semua pihak harus berhati-hati dalam tindakan tanpa prosedur hukum sebagaimana diatur perundang-undangan. Masyarakat kami harap bisa memantau ini.” tambahnya. 

Di sisi lain, pemerintah provinsi Aceh menginstruksikan institusi pemerintah, relawan, dan kelompok masyarakat yang kini melakukan pembersihan untuk bekerja secara terkoordinasi.

Pemerintah meminta semua kayu yang terkumpul harus ditempatkan di titik-titik yang sudah ditentukan bersama agar dapat didata dan diawasi. Dinas terkait diminta segera menetapkan lokasi penampungan sambil memastikan seluruh jajaran di lapangan memahami prosedurnya.

“Kepada semua pihak baik institusi pemerintahan maupun kelompok masyarakat yg saat ini bekerja ekstra dalam pembersihan agar menempatkan semua kayu-kayu tersebut pada lokasi-lokasi yang ditentukan bersama, gubernur berharap dinas terkait bersama seluruh jajaran dilapangan agar menentukan bersama terhadap hal ini.” tutupnya.

(ell)