“Penyidik dengan ahli menemukan dugaan kayu karet, pohon kayu karet dan pohon durian,” sebutnya.
Sebelumnya, Kementerian Kehutanan menggandeng Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengusut asal-usul kayu gelondongan yang terbawa oleh banjir bandang di Sumatra, pekan lalu.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan kerja sama itu sudah termaktub dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding kedua instansi tersebut.
Menurut dia, kedua instansi sudah memiliki data-data awal untuk mendukung penyelidikan ini melalui penerbangan pesawat nirawak (drone) ke daerah terdampak. Terlebih, Kementerian Kehutanan juga akan menggunakan perangkat identifikasi kayu yang bernama AIKO.
"Teknologi namanya AIKO untuk melihat semacam anatomi kayu yang mudah-mudahan ini bisa menjadi indikasi awal di mana asal-muasal kayu itu berada. Kami berharap nanti kerja sama dengan Polri bisa sesegera mungkin mengungkap dari mana asal-muasal kayu tersebut," ujar Raja Juli dalam konferensi pers, dikutip Jumat (5/12/2025).
Nantinya, aparat penegak hukum (APH) juga akan melakukan proses hukum bila ternyata kayu tersebut berasal dari tindakan pidana seperti pembalakan liar (ilegal logging). Raja Juli sebelumnya juga sudah mengindikasikan terdapat 12 perusahaan yang berkontribusi besar pada bencana banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
(ell)
