China, yang tidak mengakui sanksi sepihak tersebut, makin banyak membeli gas Rusia yang masuk daftar hitam dalam beberapa bulan terakhir, mempererat hubungan energi antara kedua negara.

Beijing juga mengabaikan tekanan yang lebih luas dari Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan pembelian minyak Rusia, yang kemungkinan akan menjadi isu utama dalam negosiasi perdagangan antara Washington dan New Delhi pekan ini.

Rusia memiliki dua fasilitas ekspor LNG berukuran relatif kecil di Laut Baltik, termasuk pabrik Vysotsk yang dipimpin Novatek PJSC, yang juga masuk daftar sanksi AS.

Fasilitas Rusia lainnya, Arctic LNG 2 di Siberia, yang turut dikenai sanksi, mulai mengirim bahan bakar ke Beihai pada akhir Agustus.

Pada pertengahan Oktober, citra satelit menunjukkan sebuah kapal tanker yang memuat LNG di Portovaya melakukan transfer kargo ke kapal lain yang terdaftar di Hong Kong di dekat perairan Malaysia.

Kapal tersebut, yang dikenal sebagai CCH Gas, telah mengirimkan sinyal lokasi palsu dan terakhir terlihat melalui satelit berada di dekat China bulan lalu. Lokasi terbarunya belum dapat dipastikan.

(bbn)