Meski harga melemah, produksi dalam negeri tetap berada di dekat level tertinggi sepanjang masa.
Harga acuan di Pelabuhan Qinhuangdao sempat turun hingga 610 yuan per ton pada pertengahan tahun ini, namun kemudian pulih ke atas 800 yuan setelah inspeksi keselamatan yang lebih ketat menekan output dan cuaca Oktober yang sangat hangat meningkatkan penggunaan pendingin udara.
Harga kembali melemah pada pekan yang berakhir 1 Desember, pergerakan yang jarang terjadi pada periode ini, menandakan permintaan yang lemah menjelang musim dingin.
Batu bara, bahan bakar fosil paling kotor di dunia, masih menyumbang sekitar 56% pembangkitan listrik China, menurut BloombergNEF, turun dari 75% dua dekade lalu.
Meski kapasitas angin dan surya meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, Beijing tetap memandang batu bara sebagai penopang penting bagi energi terbarukan yang bersifat intermiten.
Harga batu bara diperkirakan dapat naik tipis tahun depan menjadi sekitar 750 hingga 850 yuan per ton, menurut catatan pialang Cinda Securities Co. pada Jumat.
Perluasan kapasitas pembangkit listrik berbahan bakar batu bara diperkirakan masih akan berlanjut dalam satu hingga tiga tahun ke depan, sebelum kemudian memasuki periode plateau yang panjang setelah China mencapai puncak emisi pada 2030, menurut laporan tersebut.
Harga acuan jangka panjang kini mencakup indeks dari sejumlah pusat penambangan utama untuk pertama kalinya, menurut Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China.
Langkah ini memungkinkan kontrak tahunan lebih fleksibel dan dapat menyimpang lebih jauh dari harga acuan, kata mereka.
(bbn)

































