Logo Bloomberg Technoz

Dibantah Polda NTT

Di lain sisi, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan tidak terdapat aktivitas tambang emas ilegal di Pulau Sebayur, termasuk dalam kawasan TN Komodo.

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Henry Novika Chandra mengatakan petugas kepolisian sudah melakukan pengecekan ke lokasi yang disebut sebagai penambangan emas ilegal namun tidak menemukan aktivitas penambangan maupun adanya alat berat.

Dia juga menyatakan Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko telah menegaskan bahwa Pulau Sebayur telah lama bebas dari aktivitas tambang ilegal.

“Kapolda NTT menegaskan Pulau Sebayur telah lama bebas dari aktivitas illegal mining,” kata Henry dikutip dari situs resmi Humas Polri.

Henry turut mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan ke pihak kepolisian jika terdapat kegiatan pertambangan ilegal maupun aktivitas mencurigakan lainnya.

“Polda NTT mengimbau masyarakat menjaga alam, keamanan, dan integritas wilayah NTT untuk generasi mendatang,” ungkap dia.

Sebagai informasi, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri mengungkapkan terdapat 1.517 pertambangan tanpa izin (PETI) yang terpetakan pada 2025. Tambang tersebut tersebar di 33 provinsi, terdiri atas berbagai komoditas termasuk emas, batu bara, hingga timah.

Wadirtipidter Bareskrim Polri Feby Dapot Hutagalung menyatakan Sumatra Utara tercatat menjadi daerah dengan tambang ilegal terbanyak di Indonesia dengan total 396 PETI; dengan komoditas utama emas, pasir, dan galian tanah.

Posisi kedua, ditempati oleh Jawa Barat dengan total tambang ilegal sebanyak 314 tambang. Komoditas tambang tersebut terdiri atas; pasir, tanah merah, batu kapur, andesit, emas, marmer, dan bentonit.

Posisi ketiga, merupakan Kalimantan Selatan dengan total tambang ilegal sebanyak 230 tambang. Mayoritas tambang ilegal di Kalimantan Selatan merupakan tambang batu bara.

“Dari komoditas mulai dari emas, pasir, galian tanah, batubara, andesit, timah dan seluruhnya. Dan dari data ini, sebagian besar ada yang dibekingi oleh oknum, baik oknum Polisi, kemudian ada yang dibekingi oleh mohon maaf dari partai, ada yang dibekingi oleh tokoh masyarakat dan seterusnya,” kata Feby di Minerba Convex 2025, Kamis (16/10/2025).

Lebih lanjut, Feby menyatakan sepanjang 2023 hingga 2025 Dirtipidter Bareskrim Polri sudah menindak 108 tambang ilegal. Sementara itu, di level Polda dan jajarannya, terdapat 1.246 perkara yang sudah ditangani.

Berikut daftar PETI yang dipetakan oleh Dirtipidter Bareskrim Polri pada 2025:

  • Provinsi Aceh (emas): 65 tambang ilegal
  • Provinsi Sumatra Utara (emas pasir, galian tanah): 396 tambang ilegal
  • Provinsi Sumatra Barat (emas): 4  tambang ilegal
  • Provinsi Sumatra Selatan (batu bara): 7  tambang ilegal
  • Provinsi Riau (tanah, batu bara, emas): 14 tambang ilegal
  • Provinsi Jambi (emas): 18 tambang ilegal
  • Provinsi Lampung (pasir, batu bara, andesit, emas): 32 tambang ilegal
  • Provinsi Bangka Belitung (timah): 116 tambang ilegal
  • Provinsi Banten (emas, galian c): 4 tambang ilegal
  • Provinsi Jawa Barat (pasir, tanah merah, batu kapur, andesit, emas, marmer, bentonit): 314 tambang ilegal
  • Provinsi Jawa Tengah (galian c, andesit, batu kapur): 25 tambang ilegal
  • Provinsi DIY (galian c): 3 tambang ilegal
  • Provinsi Jawa Timur (galian c, tanah uruk, batu kapur): 23 tambang ilegal
  • Provinsi Bali (batu, emas): 2 tambang ilegal
  • Provinsi Nusa Tenggara Barat (emas, mangan, logam mulia): 32 tambang ilegal
  • Provinsi Nusa Tenggara Timur (mangan, galian c, logam mulia): 31 tambang ilegal
  • Provinsi Kalimantan Timur (batu bara): 57 tambang ilegal
  • Provinsi Kalimantan Barat (emas, bauksit, batu bara): 19 tambang ilegal
  • Provinsi Kalimantan Tengah (emas): 133 tambang ilegal
  • Provinsi Kalimantan Selatan (batu bara): 230 tambang ilegal
  • Provinsi Kalimantan Utara (emas): 2 tambang ilegal
  • Provinsi Sulawesi Selatan (galian c, emas): 4 tambang ilegal
  • Provinsi Sulawesi Utara (emas): 11 tambang ilegal
  • Provinsi Sulawesi Tengah (emas, galian c): 9 tambang ilegal
  • Provinsi Sulawesi Tenggara (nikel): 6 tambang ilegal
  • Provinsi Sulawesi Barat (emas): 70 tambang ilegal
  • Provinsi Gorontalo (batu hitam): 7 tambang ilegal
  • Provinsi Maluku (emas): 2 tambang ilegal
  • Provinsi Maluku Utara (emas): 7 tambang ilegal
  • Provinsi Papua Selatan (logam/mineral): 13 tambang ilegal
  • Provinsi Papua Barat (emas, mineral logam lain, migas): 83 tambang ilegal
  • Provinsi Papua Tengah (emas): 1 tambang ilegal
  • Provinsi Papua Barat Daya (emas): 5 tambang ilegal

(azr/wdh)

No more pages