Dadan mengungkap, kebutuhan tenaga ahli dihitung langsung berdasarkan jumlah SPPG yang telah beroperasi. "Ya kan sesuai dengan SPPG. Satu per SPPG. Jadi kalau sekarang ada 16.630, ya butuh 16.630," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat pembangunan SPPG di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Adapun sebaran SPPG terpencil meliputi hampir seluruh provinsi di Indonesia.
Di Sumatra terdapat 1.945 titik, di Jawa 235 titik, di Kalimantan 1.783 titik, di Sulawesi 969 titik, di Bali dan Nusa Tenggara 1.265 titik, serta di Papua 2.043 titik.
Dari total 8.246 lokasi, sebanyak 8.218 sudah terverifikasi dan memiliki calon investor, sementara 68 titik masih menunggu verifikasi.
Dadan menargetkan sebagian besar SPPG di daerah terpencil dapat rampung pada Desember 2025, dan sisanya selesai pada Januari 2026.
(mef/spt)

































