Membangun kapal selam secara domestik "akan paling efisien secara biaya, tercepat, dan lebih disukai dari perspektif ekonomi, militer, dan keamanan," ujarnya dalam konferensi pers di Seoul yang menandai satu tahun kegagalan pendahulunya, Yoon Suk Yeol, dalam memberlakukan darurat militer di negara tersebut.
Lee menggambarkan kesepakatan kapal selam ini sebagai salah satu pencapaian utamanya sejak menjabat pada Juni setelah Yoon dimakzulkan atas upayanya yang gagal untuk menggulingkan pemerintahan sipil.
"Mempertimbangkan pentingnya strategis Asia Timur Laut dan fleksibilitas serta otonomi strategis yang diberikannya kepada kita, saya yakin ini adalah hasil yang sangat berharga," jelasnya pada Rabu (3/12/2025).
Kesepakatan kapal selam ini memerlukan revisi perjanjian energi nuklir berusia puluhan tahun yang melarang Korea Selatan menggunakan bahan bakar nuklir untuk keperluan militer.
Lee mengatakan Trump mengusulkan kerja sama usaha patungan dalam pengayaan uranium antara kedua negara, secara terpisah dia menyetujui Seoul memiliki hak untuk memproses ulang bahan bakar nuklir bekas untuk penggunaan non-militer.
Kemajuan dalam pembicaraan terkait berjalan lambat, menurut Korea Selatan, sebagian karena kekhawatiran AS mengenai proliferasi nuklir.
"Kami telah menegaskan posisi kami dengan jelas: kami tidak berniat mengembangkan senjata nuklir. Hal itu tidak mungkin secara praktis, dan itu adalah jalan yang tidak boleh kami tempuh," tegas Lee.
Lee, yang berusaha meredakan ketegangan dengan Pyongyang sejak menjabat—misalnya, dengan mematikan siaran propaganda melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan—mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk meninjau kembali latihan militer gabungan Seoul bersama Washington jika hal itu bisa membantu membawa Kim Jong Un kembali ke meja perundingan.
"Jika menciptakan kondisi untuk dialog mengharuskannya, jika AS membutuhkan leverage strategis—kami harus mengatakan bahwa kami bersedia membahas dan mempertimbangkan isu-isu tersebut," beber Lee.
Kedutaan Besar AS di Seoul belum menjawab permintaan Bloomberg News untuk menanggapi pernyataan Lee.
Sekutu keamanan Seoul dan Washington telah lama mengadakan latihan gabungan tahunan, yang biasanya mereka sebut sebagai latihan defensif. Korea Utara secara konsisten menentang keras latihan tersebut, yang dianggapnya sebagai latihan untuk invasi.
Pernyataan Lee muncul setelah Trump menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Kim saat berkunjung ke kawasan tersebut Oktober lalu. Saat itu, Trump mengatakan para pejabat belum bisa menentukan waktu yang tepat.
Trump dan Kim bertemu tiga kali selama masa jabatan pertama Presiden AS itu, tetapi pembicaraan tersebut gagal meyakinkan pemimpin Korea Utara untuk meninggalkan ambisi nuklirnya.
Kim juga terbuka terhadap peluang pertemuan dengan Trump, meski dia bersikeras agar Washington dan Seoul membatalkan tuntutan denuklirisasi sebagai prasyarat.
(bbn)

































