Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Melemah di Tengah Dinamika Perang Rusia-Ukraina

News
03 December 2025 07:30

Kilang minyak PCK Schwedt yang dioperasikan oleh PCK Raffinerie GmbH, anak perusahaan Rosneft Oil Co./Bloomberg-Krisztian Bocsi
Kilang minyak PCK Schwedt yang dioperasikan oleh PCK Raffinerie GmbH, anak perusahaan Rosneft Oil Co./Bloomberg-Krisztian Bocsi

Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak masih berada di zona pelemahan seiring para pedagang menimbang prospek berakhirnya perang di Ukraina setelah pembicaraan tingkat tinggi antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia, sementara serangan terhadap infrastruktur energi Moskow terus berlanjut.

West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah US$58 per barel setelah turun 1,2% pada Selasa (2/12). Sementara itu, Brent ditutup mendekati US$62. Kremlin mengatakan Vladimir Putin menggelar pembicaraan yang “sangat berguna” dengan utusan AS Steve Witkoff dan Jared Kushner, meski kedua pihak belum mencapai kesepakatan terkait rencana mengakhiri perang Rusia di Ukraina.


Pembicaraan itu berlangsung di tengah serangan lain terhadap kapal tanker yang terkait dengan Rusia, meski pelaku serangan belum dapat dipastikan. Putin memperingatkan bahwa Moskow dapat mempertimbangkan untuk menyerang kapal milik negara-negara yang mendukung Ukraina jika serangan terhadap armada Rusia tidak dihentikan, sebagaimana disampaikannya kepada saluran televisi pemerintah, Rossiya 24.

Ketegangan geopolitik membuat pasar tetap gelisah dan menambah premi risiko pada harga, sebagian mengimbangi kekhawatiran mengenai surplus pasokan yang meningkat. Ketegangan tersebut termasuk retorika AS terhadap Venezuela, dengan Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Pentagon dalam waktu dekat akan mulai menargetkan kartel narkoba dengan serangan darat.