Takaichi membuat Beijing murka bulan lalu setelah menyatakan bahwa pasukan Jepang bisa terlibat jika China menginvasi Taiwan. Beijing menilai pernyataan tersebut telah melewati garis merah, dan merespons dengan sanksi ekonomi serta tekanan diplomatik — meski Takaichi menolak permintaan China untuk menarik kembali ucapannya.
Presiden Taiwan Lai Ching-te kemudian mendesak Beijing untuk bertindak sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab. Lin juga mendorong warga Taiwan untuk tetap bepergian ke Jepang dan membeli produk-produk negara tersebut — kontras dengan gelombang pembatalan dari wisatawan China setelah ketegangan meningkat.
Lin kembali menegaskan dukungan itu dalam wawancara pada Selasa, dengan mengatakan bahwa “kami menunjukkan dukungan melalui, saya rasa, pendekatan yang lembut,” sembari tetap berupaya “membantu meredakan situasi.”
(bbn)































