"Yang jelas [ada alokasinya], saya lupa port itu. Kayaknya darurat bencana ada gitu. Dan itu tinggal BNPB mengajukan ABD ke kita. Nanti kita proses," jelasnya.
Pada bagian lain, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah segera memperbaiki infrastruktur dasar yang terdampak bencana banjir di Aceh Tenggara. Menurutnya, pemerintah memang telah menyiapkan alokasi anggaran untuk peningkatan fasiliitas dan infrastruktur di daerah.
Kepala Negara mengatakan alokasi tersebut didapatkan melalui efisiensi anggaran di tingkat pusat. Perlu diketahui, Prabowo sebelumnya memberikan titah efisiensi anggaran Rp306,69 triliun sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
"Kita punya anggarannya, kita lakukan penghematan banyak di pusat, supaya sebanyak mungkin bantuan, sebanyak mungkin kita bisa membantu kepentingan rakyat di paling bawah," ujar Prabowo, Senin (1/12/2025).
Terkait infrastruktur yang rusak akibat bencana, Prabowo mengatakan pemerintah akan segera memperbaiki jalur-jalur vital yang terdampak banjir. Langkah ini dinilai penting untuk memulihkan kembali konektivitas wilayah dan memastikan aktivitas warga dapat berjalan normal. Selain infrastruktur dasar, Prabowo juga mengatakan pemerintah akan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di wilayah terdampak.
Adapun BNPB melaporkan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat berdampak pada rumah dan infrastruktur. Secara keseluruhan, BNPB mencatat 827 unit rumah mengalami rusak berat; 694 unit rumah mengalami rusak sedang; 1.300 unit rumah mengalami rusak ringan. Selain itu, 43 unit fasilitas pendidikan rusak dan 133 unit jembatan rusak.
(prc/wep)
































