Bloomberg Technoz, Jakarta - Gangguan besar yang terjadi pada software pesawat Airbus SE tipe A320, memaksa pembaruan darurat bagi  model yang paling banyak digunakan tersebut. Pembaruan perangkat lunak inipun juga dilakukan oleh AirAsia. 

AirAsia menyatakan bahwa persyaratan yang diwajibkan oleh Emergency Airworthiness Directive (AD) yang diterbitkan oleh European Union Aviation Safety Agency (EASA) telah berhasil diselesaikan.

AirAsia menyebut bahwa instruksi Emergency AD diterima sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat pada 29 November 2025, dan Business Continuity Plan AirAsia segera diaktifkan.

Proses penyelesaian dilaksanakan melalui koordinasi intensif lintas departemen, mencakup Engineering, Flight Operations, Network, Ground Operations, serta Customer experience di Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Kamboja. Dengan dukungan mitra ekosistem teknis Asia Digital Engineering (ADE). Air Asia menyebut seluruh ketentuan regulator bisa dipenuhi dalam waktu 24 jam. 

“Tim AirAsia di seluruh wilayah bergerak serentak untuk memenuhi semua persyaratan teknis, operasional, keselamatan, dan pengalaman pelanggan guna meminimalkan gangguan bagi para tamu.” ujar Bo Lingam, Group CEO AirAsia Aviation Group, dikutip Senin (1/12/2025).