Bloomberg Technoz, Jakarta - Telkomsel mengungkap gangguan masif layanan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) pasca-bencana hidrometeorologi disebabkan oleh kombinasi tiga faktor utama; yakni ketidaktersediaan listrik dari PLN, sulitnya akses ke lokasi Base Transceiver Station (BTS), dan kendala mobilisasi bahan bakar (solar) untuk generator set (genset) cadangan.

VP Network Strategic Collaboration and Settlement Telkomsel, Nizar Fuadi, mengatakan, pihaknya sedang berupaya melakukan perbaikan di tiga provinsi tersebut. Ia menekankan, masalah paling krusial adalah terputusnya pasokan listrik.

"Kondisi yang paling masif itu karena ketidaktersediaan listrik, jadi PLN itu, jaringan distribusinya itu bisa dibilang terputus," ujar Nizar Fuadi kepada awak media di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Ketika pasokan utama dari PLN terhenti, BTS telekomunikasi hanya mengandalkan sumber daya cadangan. Nizar menjelaskan, sistem backup yang dimiliki Telkomsel dihadapkan pada tantangan logistik yang serius, khususnya di tengah situasi darurat bencana.

Nizar mengungkap bahwa sistem cadangan daya pertama BTS adalah mengandalkan baterai, dan ada keterbatasan dari sumber daya baterai tersebut. Berdasarkan data, ketahanan yang hanya mencapai empat jam dan harus dilanjutkan dengan genset. “Baterai ini kan ada keterbatasan ya, itu akan bertahan 4 jam,” ungkapnya.