Logo Bloomberg Technoz

Tidak berhenti di sana, perusahaan ini juga memiliki keterlibatan dalam industri militer dan pertahanan global. Nama-nama besar seperti Boeing, Lockheed Martin, Raytheon, Northrop Grumman, hingga BAE Systems tercantum sebagai perusahaan yang sahamnya dimiliki BlackRock. Dengan demikian, selain menjadi pemain finansial, BlackRock ikut berada pada lingkaran kekuatan industri pertahanan internasional.

Jejak BlackRock di Indonesia: Tidak Kalah Signifikan

Indonesia pun tidak luput dari radar investasi perusahaan ini. BlackRock memiliki sejumlah porsi saham di beberapa perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meskipun tidak selalu ditampilkan secara gamblang ke publik, kehadiran BlackRock di pasar modal Tanah Air menunjukkan besarnya minat global terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Investasi ini juga menjadi indikasi bahwa pasar Indonesia dianggap cukup potensial sebagai bagian dari strategi global diversifikasi aset mereka. Dengan pengaruh sebesar itu, keberadaan BlackRock dalam struktur pemegang saham perusahaan lokal bisa memberikan dampak pada tata kelola dan arah pengembangan bisnis nasional.

Siapa Pemilik BlackRock? Begini Duduk Perkaranya

Fund Manager terbesar di dunia, BlackRock Inc. (Bloomberg)

Secara historis, BlackRock dirintis oleh Laurence “Larry” Fink pada tahun 1988. Fink membangun perusahaan ini bersama tujuh orang lainnya, di antaranya Robert S. Kapito dan Susan Wagner. Fink, yang hingga hari ini menjabat sebagai Chairman dan CEO, menjadi sosok sentral yang melekat pada identitas BlackRock.

Namun, berbeda dengan perusahaan rintisan tradisional, BlackRock tidak dimiliki oleh satu orang atau satu kelompok saja. Setelah perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 1999, struktur kepemilikannya melebar ke berbagai investor institusional besar dunia. Dengan kata lain, tidak ada satu individu pun yang bisa dikatakan sebagai “pemilik tunggal” BlackRock.

Laurence Fink tetap menjadi pemegang saham individu terbesar, tetapi proporsinya tidak mendominasi seluruh perusahaan. Sebagian besar sahamnya justru tersebar ke berbagai lembaga investasi raksasa lainnya.

Porsi Kepemilikan Investor Institusional Mencapai 80,69 Persen

Menurut laporan terbaru, sekitar 80,69 persen saham BlackRock berada di tangan investor institusi. Artinya, entitas seperti perusahaan investasi global, bank, manajer investasi, dan lembaga keuangan besar lainnya mengendalikan sebagian besar pengaruh terhadap arah perusahaan.

Selama 2024–2025, ada sekitar 217 investor institusional baru yang masuk ke BlackRock. Ini menunjukkan betapa besar minat dan kepercayaan sektor finansial dunia terhadap perusahaan ini. Dengan terus bertambahnya investor besar, pengaruh kolektif institusi terhadap arah kebijakan BlackRock semakin menguat.

Institusi Pemilik Saham Terbesar BlackRock Saat Ini

Kantor pusat Blackrock di New York, Amerika Serikat (Jeenah Moon/Bloomberg)

Berdasarkan data MarketBeat, beberapa institusi terbesar yang memegang saham BlackRock secara dominan adalah:

  • Vanguard Group Inc

  • State Street Corporation

  • Temasek Holdings

  • Capital World Investors

  • Research Global Investors

  • Geode Capital Management LLC

  • Norges Bank

Deretan nama tersebut semuanya merupakan pemain besar dalam industri investasi global. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa kepemilikan BlackRock tersebar pada kelompok investor kelas dunia yang juga mengelola dana dalam jumlah masif.

Dengan struktur kepemilikan semacam ini, BlackRock pada dasarnya dikendalikan oleh jaringan institusional global, bukan individu tertentu. Hal ini sejalan dengan karakter perusahaan publik besar yang pergerakannya ditentukan melalui kolektif pemegang saham.

Perjalanan Panjang Menuju Tahta Manajemen Aset Terbesar Dunia

Pada masa awal berdirinya, BlackRock hanya fokus pada pengelolaan pendapatan tetap dan manajemen risiko. Namun, sejak IPO pada 1999, perjalanan perusahaan memasuki babak baru yang ditandai pertumbuhan agresif. Berbagai akuisisi penting dilakukan untuk memperkuat posisi mereka di pasar internasional.

Langkah paling monumental terjadi pada 2009, ketika BlackRock mengakuisisi Barclays Global Investors (BGI). Akuisisi ini langsung menempatkan BlackRock di peringkat teratas sebagai pemain global terbesar dalam manajemen aset, sekaligus memperluas skala operasional dan jenis produk investasinya.

Dari sana, perusahaan ini berkembang menjadi raksasa finansial yang memegang kendali atas dana triliunan dolar yang tersebar di lebih dari 100 negara.

Investasi BlackRock Kini Menjalar ke 100 Negara

Papan perdagangan di pasar saham menampilkan kode saham BlackRock. (Bloomberg)

Dengan dana kelolaan triliunan dolar AS, BlackRock memiliki jangkauan yang sangat luas. Portofolio mereka mencakup saham, obligasi, instrumen derivatif, hingga investasi alternatif di berbagai negara.

Ekspansi global yang besar ini memungkinkan BlackRock mengawasi pergerakan ekonomi di banyak wilayah secara bersamaan. Tidak hanya sebagai investor, mereka juga memilki divisi riset yang mampu memengaruhi kebijakan ekonomi melalui rilis analisis dan panduan pasar.

Dengan kekuatan ini, tidak berlebihan bila BlackRock sering disebut sebagai salah satu institusi yang “menggerakkan dunia finansial modern.”

(seo)

No more pages