Bloomberg Technoz, Jakarta - BlackRock telah lama menempati posisi puncak sebagai perusahaan manajemen aset terbesar di dunia. Berbasis di New York, institusi raksasa ini mengelola triliunan dolar dana investor internasional dan memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan global. Perannya menjalar jauh melampaui sekadar manajemen investasi, karena setiap langkahnya mampu memicu perubahan harga saham di banyak negara.

Dengan skala sebesar ini, tidak mengherankan bila BlackRock menjadi salah satu entitas yang kerap mendapat sorotan publik. Portofolio mereka tersebar di berbagai sektor strategis, mulai dari teknologi, energi, kesehatan, ritel, hingga pertahanan. Ketika perusahaan-perusahaan besar dunia bergerak, ada kemungkinan besar BlackRock berada di belakangnya sebagai pemegang saham.

Bahkan di banyak perusahaan multinasional, BlackRock bukan sekadar investor biasa. Mereka mencatatkan kepemilikan signifikan sehingga memiliki suara dalam tata kelola dan arah kebijakan perusahaan. Fasilitas ini membuat BlackRock menjadi salah satu institusi paling berpengaruh di abad modern.

Portofolio Saham yang Menggurita ke Berbagai Sektor Dunia

Pengaruh BlackRock terlihat dari daftar perusahaan tempat mereka menanamkan modal. Dalam sektor teknologi saja, nama-nama seperti Apple, Amazon, Nvidia, Alphabet, Microsoft, dan Oracle masuk dalam portofolio kepemilikan mereka. Hampir semua perusahaan teknologi raksasa dunia memiliki bagian saham yang dikendalikan oleh BlackRock.

Di sektor finansial dan pembayaran global, BlackRock tercatat memiliki sebagian saham JP Morgan, Visa, serta berbagai bank besar lain. Begitu pula pada sektor komoditas dan ritel, termasuk Unilever dan berbagai pemain internasional lain dalam industri kebutuhan rumah tangga.