“Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, kami melakukan beberapa perubahan pada tim penjualan yang mempengaruhi sejumlah kecil posisi,” kata juru bicara perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, dalam sebuah pernyataan.
“Kami terus merekrut dan karyawan tersebut dapat melamar pada posisi baru.”
Hal ini tidak biasa bagi Apple untuk melakukan pemotongan tenaga kerja secara luas di seluruh organisasi, dan PHK tersebut mengejutkan bagi mereka yang terkena dampaknya.
Upaya eliminasi ini terutama menonjol karena pendapatan perusahaan telah tumbuh dengan laju tercepat dalam beberapa tahun terakhir. Apple diperkirakan akan menghasilkan penjualan sebesar hampir US$140 miliar pada kuartal Desember, memecahkan rekor sebelumnya.
Apple juga berencana meluncurkan laptop harga terjangkau baru pada awal tahun depan, yang dapat menjadi cara bagi Apple untuk meraih pelanggan baru di sektor bisnis dan pendidikan.
Kabar PHK teranyar mengikuti penghapusan sekitar 20 posisi beberapa minggu lalu di tim penjualan Apple di Australia dan Selandia Baru.
Karyawan yang kehilangan pekerjaan memiliki waktu hingga 20 Januari untuk mendapatkan posisi lain di perusahaan atau akan diberhentikan dengan paket pesangon. Apple mengiklankan posisi penjualan di situs web lowongannya dan memberitahu karyawan yang di-PHK bahwa mereka dapat melamar posisi tersebut.
Secara internal, Apple mengemukakan PHK ini sebagai bagian dari upaya untuk menyederhanakan tenaga kerja penjualan dan menghilangkan tumpang tindih tanggung jawab.
Namun, beberapa pekerja yang jadi korban PHK mengatakan bahwa langkah tersebut didorong oleh upaya untuk mengalihkan lebih banyak resellers ke pihak ketiga, yang Apple sebut sebagai saluran distribusi. Beberapa perusahaan sejenis lebih memilih bekerja dengan penjual tidak langsung tersebut, kata mereka, dan perubahan ini membantu Apple mengurangi biaya internal termasuk gaji.
PHK Apple mencakup manajer senior dan, dalam beberapa kasus, karyawan yang telah bekerja di Apple selama 20 atau 30 tahun. Salah satu bidikan utama PHK: tim government sales yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga termasuk Departemen Pertahanan AS dan Departemen Kehakiman.
Tim tersebut sudah menghadapi kondisi sulit setelah penutupan pemerintah AS selama 43 hari dan pemotongan anggaran yang diberlakukan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang berusaha memangkas pengeluaran.
Tim sales Apple melaporkan langsung kepada Chief Executive Officer (CEO) Tim Cook dan diawasi oleh Mike Fenger, seorang VP yang telah lama menjabat. Vivek Thakkar, wakil Fenger, mengambil tanggung jawab yang lebih luas awal tahun ini dan kini mengawasi semua penjualan enterprise dan pendidikan.
Apple lebih sedikit PHK dibandingkan banyak pesaing teknologinya, dengan Tim Cook sebelumnya mengatakan bahwa langkah tersebut adalah “cara terakhir.” Namun, perusahaan ini terkadang melakukan pemotongan.
Ketika Apple memangkas pekerjaan, biasanya dilakukan dengan cara yang menghindari pemicu pemberitahuan penyesuaian dan pelatihan ulang pekerja (WARN notices) yang diwajibkan oleh undang-undang ketenagakerjaan AS.
Pada tahun 2024, Apple memangkas jumlah karyawan akibat pembatalan produk dan kondisi ekonomi yang tidak stabil. Hal tersebut mencakup karyawan yang terlibat dalam proyek kendaraan otonom yang telah berjalan lama — dan kini ditutup — serta upaya untuk mengembangkan layar internal untuk perangkatnya. Beberapa tim terkait AI dan bagian dari divisi layanan juga terdampak.
Di dunia teknologi lainnya, PHK tetap lebih luas. Awal bulan ini, Amazon.com Inc. mengumumkan akan memangkas lebih dari 14.000 karyawan, sementara Meta Platforms Inc. baru-baru ini memangkas ratusan posisi di organisasi AI-nya.
(bbn)
































