Logo Bloomberg Technoz

Era Kebangkitan Google dalam Rivalitas Kecerdasan Buatan Global

News
26 November 2025 05:59

Sign Google di fasilitas pusat data perusahaan di Midlothian, Texas, AS. Jonathan Johnson/Bloomberg
Sign Google di fasilitas pusat data perusahaan di Midlothian, Texas, AS. Jonathan Johnson/Bloomberg

Mark Bergen dan Newley Purnell–Bloomberg News

Bloomberg, Sejak diluncurkannya ChatGPT tiga tahun lalu, analis dan pakar teknologi—bahkan seorang insinyur Google dan mantan CEO perusahaan—telah menyatakan Google tertinggal dalam perlombaan berisiko tinggi untuk mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Tapi, kondisi saat ini bisa disebut Google yang ‘tertidur’ sudah kembali ‘bangun’.

Raksasa internet ini telah merilis perangkat AI baru dan menandatangani kesepakatan, seperti kemitraan chip dengan Anthropic PBC. Kabar ini membuat keyakinan investor bahwa perusahaan tidak akan mudah dikalahkan oleh OpenAI, pencipta ChatGPT, dan pesaing lainnya. 


Model multipurpose terbaru Google, Gemini 3, langsung mendapat pujian atas kemampuannya dalam penalaran dan pemrograman, serta tugas-tugas khusus yang seringkali menjadi tantangan bagi chatbot AI. Bisnis cloud Google, yang dulu tertinggal, kini tumbuh secara stabil, sebagian berkat lonjakan global dalam pengembangan layanan AI dan permintaan akan daya komputasi.

Ada juga ragam sinyal meningkatnya permintaan terhadap chip AI khusus Google, salah satu alternatif yang layak terhadap tool dominan Nvidia Corp. Laporan pada Senin bahwa Meta Platforms Inc. sedang dalam pembicaraan untuk menggunakan chip Google membuat saham induknya, Alphabet Inc., naik.