Logo Bloomberg Technoz

Terkait penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham untuk pembangunan fasilitas tersebut di Nganjuk, Jawa Timur, perseroan menyampaikan bahwa pekerjaan konstruksi akan melibatkan kontraktor pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan. Penunjukan kontraktor akan dilakukan melalui mekanisme pengadaan berbasis tender.

Dalam prospektus IPO saat itu, YUPI merinci bahwa sekitar 72% dana IPO akan digunakan untuk belanja modal pembangunan pabrik baru di Nganjuk, dengan estimasi biaya sekitar Rp437,5 miliar dan proyeksi operasional paling cepat pada 2026. Adapun sekitar 28% dialokasikan sebagai modal kerja, termasuk kebutuhan persediaan, term of payment, dan ekspansi pasar domestik maupun internasional.

Adapun sebagai informasi, YUPI resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Maret 2025 dengan melepas 854.448.900 saham, setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan menawarkan harga Rp2.390/saham, sehingga menghimpun dana sekitar Rp2,04 triliun.

Sebelumnya, manajemen YUPI menyatakan penundaan pembangunan pabrik disebabkan oleh sejumlah alasan, termasuk perizinan dan proses balik nama lahan.

Hingga berita ini ditulis, YUPI belum menyampaikan penjelasan kelanjutan kendala tersebut, maupun rencana penggunaan dana yang sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan pabrik tersebut. Permintaan klarifikasi lanjutan kepada manajemen juga belum memperoleh respons.

Produksi YUPI 

Mengutip prospektus IPO, seluruh produk Yupi Indo Jelly Gum saat ini diproduksi di fasilitas milik perseroan sendiri. YUPI mengoperasikan satu pabrik di Gunung Putri, Jawa Barat, satu pabrik di Karanganyar, Jawa Tengah, serta satu fasilitas pengemasan di Samolo, Jawa Barat.

Total kapasitas produksi perseroan pada akhir 2024 diperkirakan mencapai sekitar 92.880 ton per tahun. Dari waktu ke waktu, perseroan melakukan penambahan lini produksi maupun pembaruan mesin sesuai kebutuhan produksi dan perkembangan teknologi.

Kapasitas terpasang segmentasi produk terdiri atas 72.600 ton per tahun untuk produk gummy, yang diproduksi melalui lima lini di Gunung Putri dan lima lini di Karanganyar. Untuk produk Bolicious, terdapat sepuluh lini di pabrik Karanganyar dengan kapasitas sekitar 10.440 ton per tahun.

Segmen extruded soft candy diproduksi melalui satu lini di Gunung Putri dan dua lini di Karanganyar dengan kapasitas sekitar 7.440 ton per tahun. Sementara itu, produk marshmallow diproduksi melalui satu lini di Karanganyar dengan kapasitas kurang dari 2.400 ton per tahun.

(dhf)

No more pages