“Ya pasti ada pengaruhnya. Jadi pusat-pusat perbelanjaan yang sekarang menjual barang-barang tersebut, ya itu tadi, ya pasti akan terdampak. Mereka harus cepat-cepat berubah. Jangan menjual barang-barang ilegal begitu,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa efek pelarangan thrifting tidak selalu langsung terasa pada pusat perbelanjaan, melainkan lebih berdampak pada brand dan industri lokal. “Dampaknya pasti ada tapi tidak langsung ke pusat perbelanjaan. Yang terdampak langsung itu teman-teman brand industri lokal. Brand-brand lokal itu kan,” ujarnya.
APPBI berharap pemerintah dapat menyeimbangkan penegakan hukum dengan perlindungan terhadap pedagang dan UMKM. Alphonzus menegaskan, “Jangan dibiarkan sampai masuk di pasar Indonesia. Pemerintah harus menjaga dari awal agar semua pihak bisa terlindungi.”
Dengan langkah pencegahan yang tepat, Alphonzus yakin pedagang lokal dan industri ritel dapat tetap berkembang tanpa harus dirugikan akibat masuknya barang ilegal.
Penegasan Alphonzus ini menjawab pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengatakan tidak akan memberi toleransi bagi aktivitas impor pakaian bekas. “Saya tidak peduli pedagangnya. Pokoknya barang yang masuk ilegal, saya berhentiin,” ujar Purbaya saat kegiatan Ecoverse 2025, Kamis (20/11/2025).
“Saya tidak mungkin membuka pagar untuk barang-barang ilegal ,” tegas Purbaya .
Sebelumnya , para pedagang berharap praktik thrifting di Indonesia dapat dilegalkan . Pedagang thrifting di Pasar Senen , Rifai Silalahi menilai mengapa negara lain bisa melegalkan thrifting, sementara di Indonesia tidak.
(dec)
