Akhir pekan lalu, Menteri Keuangan China Lan Foan menyebut kebijakan fiskal akan diperkuat selama lima tahun ke depan. China akan menggunakan instrumen fiskal untuk mendukung ekonomi dan pembangunan sosial.
Dengan kehadiran stimulus, ada harapan aktivitas ekonomi di China akan kembali semarak. Peningkatan aktivitas ekonomi tentu sama dengan kenaikan permintaan energi.
Batu bara masih menjadi sumber energi primer utama di China. Jadi pertumbuhan permintaan energi akan ekuivalen dengan lonjakan permintaan batu bara.
China adalah konsumen batu bara terbesar dunia. Apa yang terjadi di sana akan sangat menentukan pembentukan harga.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana proyeksi harga batu bara untuk hari ini, Kamis (20/11/2025)? Apakah bisa kembali ke zona hijau atau merah lagi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih nyaman di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Kemudian indikator Stochastic RSI ada di 69. Menghuni area beli (long) yang kuat.
Untuk perdagangan hari ini, harga batu bara masih menyimpan risiko koreksi. Maklum, akhir-akhir ini harga sudah naik lumayan tinggi sehingga mungkin akan terjadi konsolidasi.
Target support terdekat ada di kisaran US$ 109-107/ton. Jika tertembus, maka harga komoditas ini bisa mengetes US$ 105-104/ton.
Andai harga batu bara masih kuat menanjak, maka US$ 113/ton bisa menjadi target resisten terdekat. Penembusan di titik ini berpotensi mengerek harga ke level US$ 116-117/ton.
(aji)































