Ia mengatakan edukasi publik harus diperkuat agar anak-anak tidak terbiasa mengonsumsi produk dengan kandungan gula berlebih. Edukasi tersebut diharapkan dapat menjangkau sekolah, orang tua, hingga lingkungan sekitar tempat anak-anak beraktivitas.
Pemerintah juga membuka ruang diskusi dengan ahli gizi dan pemangku kepentingan lainnya untuk merumuskan mekanisme label gula tinggi yang paling tepat. Langkah ini dianggap dapat menjadi salah satu upaya preventif untuk mengendalikan risiko kesehatan sejak dini.
Dengan penerapan label dan edukasi yang lebih masif, pemerintah berharap masyarakat semakin menyadari bahaya konsumsi gula berlebih. Selain itu, produsen makanan diharapkan lebih transparan dan bertanggung jawab dalam mencantumkan informasi kandungan produknya.
(dec)






























