Logo Bloomberg Technoz

Kepala BGN Soal Wakil Ketua DPR Sebut MBG Tak Perlu Ahli Gizi

Dinda Decembria
18 November 2025 06:45

Kepala BGN, Dadan Hindayana saat konfrensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan T.A 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Kepala BGN, Dadan Hindayana saat konfrensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan T.A 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menekankan bahwa program Makanan Bergizi (MBG) tetap memerlukan tenaga yang memahami gizi, meski ada pernyataan anggota DPR yang menyebut “tidak perlu ahli gizi”. 

Lebih lanjut, Dadan menegaskan bahwa seperti itu tidak sejalan dengan prinsip BGN. “Ini bukan sikap BGN. Kita tetap butuh tenaga yang menangani gizi dengan pengetahuan memadai. Tanpa itu, kualitas MBG bisa terganggu," kata Dadan kepada awak media, di Jakarta Pusat, Senin (17/11) malam.

Menurut Dadan, keterlibatan orang yang mengerti gizi penting agar setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berjalan efektif.


“Program ini dirancang tanpa menetapkan menu standar nasional. Oleh karena itu, setiap SPPG harus ada orang yang paham gizi. Prioritas utama tentu sarjana gizi, tapi produksinya terbatas. Jadi, kita juga membuka kesempatan untuk sarjana kesehatan masyarakat, teknologi pangan, atau pengolahan makanan yang memiliki pengetahuan dasar gizi,” jelas Dadan.

Menurut Dadan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran agar sarjana gizi maupun lulusan terkait ikut mendaftar dan terlibat dalam program. “Tidak mungkin satu SPPG berjalan tanpa orang yang mengetahui gizi,” ujarnya.