"Kita juga perlu melihat masa depan atau nilai suku bunga yang ditetapkan oleh Federal Reserve. Jika menera menurunkan, maka itu akan membawa dampak positif bagi emas," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, kata Shaokai, perubahan harga emas juga akan sangat bergantung terhadap dinamika perselisihan tarif perdagangan AS dengan negara-negara lain, termasuk China, yang mulai sejak April lalu.
Hal yang sangat berpengaruh lainnya adalah rencana Presiden Donald Trump yang ingin mengganti para pejabat Gubernur The Fed, lewat rezim yang dipastikan akan menurunkan suku bunga.
"Donald Trump akan memilih orang-orang yang memang akan menurunkan suku bunga, sehingga ini akan memberikan kesempatan lebih besar bagi emas untuk memberikan reaksi positif," tutur dia.
Sepanjang tahun ini, harga emas sendiri memang telh mengalami kenaikan yng sangat signifikan, dengan return menyentuh di atas 50%. Tahun sebelumnya, WGC juga mencatat investasi emas telah memberikan keuntungan sebesar 32%.
"Pada dasarnya, pesan saya kepada investor di Indonesia ataupun di negara-negara lainnya adalah untuk mencoba memahami trend emas itu sendiri, dan kemudian seperti apa interaksi antara emas dengan komponen-komponen investasi lain," kata dia.
(lav)































