Logo Bloomberg Technoz

Kinerja Pegadaian 2025: Kenaikan Utang yang Diwarnai Skandal

Redaksi
14 November 2025 12:43

Ilustrasi Pegadaian (Diolah)
Ilustrasi Pegadaian (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja PT Pegadaian sepanjang Januari–September 2025 memang menunjukkan pertumbuhan laba. Namun, di balik angka profit yang naik, terdapat serangkaian indikator yang justru mengisyaratkan meningkatnya tekanan finansial dan risiko likuiditas perusahaan.

Laporan keuangan interim per 30 September 2025 memperlihatkan ekspansi agresif yang dibayar mahal oleh lonjakan liabilitas, pembengkakan beban, dan ketergantungan ekstrem pada penjualan emas sebagai penopang pendapatan.

Pegadaian membukukan pertumbuhan laba bersih mencapai 27,7% year-on-year (yoy), dari Rp4,44 triliun menjadi Rp5,67 triliun per kuartal III-2025, ditopang oleh ekspansi ekosistem emas.


Namun pada saat yang sama total liabilitas Pegadaian naik signifikan dari Rp66,64 triliun menjadi Rp90,33 triliun, melompat lebih dari Rp23 triliun hanya dalam waktu sembilan bulan. Kenaikan ini terutama berasal dari:

  • Utang bank pihak ketiga yang naik tajam dari Rp20,16 triliun menjadi Rp32,77 triliun.
  • Surat berharga yang diterbitkan turut membengkak dari Rp6,54 triliun menjadi Rp13,90 triliun.

Dengan total aset sebesar Rp129,24 triliun, struktur pendanaan Pegadaian kini semakin berat di sisi kewajiban. Ketergantungan pada utang jangka panjang dan penerbitan obligasi yang terus berulang dapat menjadi tekanan pada biaya bunga dan cash flow di tahun mendatang.