Stok CPO Malaysia naik delapan bulan beruntun dan kini berada di posisi tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir.
“Ada risiko produksi CPO Malaysia melampaui 20 juta ton tahun ini. Sementara produksi CPO Indonesia juga sejauh ini tumbuh dua digit,” tegas Anilkumar Bagani, Kepala Riset Sunvin Group. seperti diberitakan Bloomberg News.
Harga CPO masih bisa naik karena perkembangan harga minyak nabati lainnya. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) menguat 0,6%. Kemudian di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) terangkat 0,4%.
Saat harga minyak kedelai lebih mahal, maka keuntungan untuk beralih ke CPO semakin bertambah. Sebab, kedua komoditas ini bisa saling menggantikan dan bersaing di pasar minyak nabati global.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana perkiraan harga CPO untuk hari ini, Jumat (14/11/2025)? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terbenam di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 36. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 26. Menghuni area jual (short) yang kuat, bahkan hampir jenuh (oversold).
Untuk perdagangan hari ini, harga CPO berpeluang naik. Cermati pivot point di MYR 4.136/ton.
Dari situ, harga CPO kemungkinan akan menguji resisten MYR 4.183/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10. Target resisten lanjutan ada di rentang MYR 4.342-4.400/ton.
Namun kalau harga CPO malah turun, maka ada risiko mengetes support MYR 4.112/ton. Support berikutnya ada di kisaran MYR 4.089-3.994/ton.
(aji)
































