Logo Bloomberg Technoz

Kekhawatiran Bubble AI yang Mirip Era Dot.com Kian Membayangi

Redaksi
13 November 2025 12:05

Ilustrasi Spesialis Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (Envato)
Ilustrasi Spesialis Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham perusahaan teknologi berkapitalisasi besar asal Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan terakhir anjlok di tengah S&P 500 yang tetap tumbuh tipis 0,06%, menjadi penguat sinyal atas ancaman bubble.

Data Indeks Magnificent Seven dari Bloomberg mencatat penurunan 1,2%, sekaligus memperpanjang penurunan untuk sesi kedua berturut-turut.  Pada pekan sebelumnya saham teknologi global juga jeblok akibat kekhawatiran investor atas valuasi sektor yang terlalu tinggi.

Pertaruhan bearish makin membesar, dengan berbagai alasan seperti realisasi pembangunan pusat data dan laju permintaan chip data center dunia. Laporan pertumbuhan data omzet TSMC Co., vendor chip Nvidia Corp., per Oktober melambat sekaligus jadi yang terendah sejak Februari silam, dikutip dari Bloomberg News. Michael Burry secara khusus menyorot Nvidia Corp. serta Palantir Technologies Inc. di masa depan, entitas cukup diuntungkan atas hype kecerdasan buatan dan menerima manfaatnya.


Saham Nvidia dalam sepakan terkoreksi 1,2% ke level US$193,8, meski begitu masih 40% lebih tinggi dihargai menurut data sepanjang tahun 2025 (year-to-date/ytd). Oracle mencatatkan penurunan lebih dalam, lebih dari 8,5%, ke US$226,99, namun dibandingkan pekan sebelumnya namun secara ytd masih positif 36,7%. Palantir Technologies Inc. juga ditutup melemah 3,5% pada akhir perdagangan Rabu ke US$184,17 namun secara ytd masih 144% lebih tinggi.

Indeks S&P 500 mencatat kenaikan untuk sesi keempat berturut-turut (Bloomberg)

Russ Mould, Direktur Investasi di AJ Bell mengatakan koreksi di saham teknologi wajar namun juga memperingatkan agar investor tetap waspada atas sinyal baru yang mungkin saja dapat berubah mengarah ke sell-off. “Saat ini, kita belum benar-benar berada di wilayah tersebut, tetapi taruhannya semakin meningkat menjelang pengumuman hasil kuartal ketiga Nvidia.”