Logo Bloomberg Technoz

RI Batasi Smelter Baru, Persaingan Pasar Nikel Bakal Makin Sengit

Mis Fransiska Dewi
13 November 2025 12:00

Kepingan logam nikel dipamerkan di New York Stock Exchange (NYSE)./Bloomberg-Michael Nagle
Kepingan logam nikel dipamerkan di New York Stock Exchange (NYSE)./Bloomberg-Michael Nagle

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar energi berpandangan langkah Kementerian Perindustrian untuk membatasi penerbitan Izin Usaha Industri (IUI) bagi smelter nikel baru bakal mengubah konstelasi persaingan di pasar nikel menjadi makin ketat.

“Pasar nikel dapat berubah seiring adanya kebijakan ini karena perubahan struktur pasar nikel dapat memengaruhi persaingan dan harga produk nikel,” kata pengamat energi dari Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa saat dihubungi, Kamis (13/11/2025).

Tidak hanya itu, dia menilai kondisi tersebut juga berpotensi memacu produksi produk nikel yang lebih hilir karena dapat meningkatkan nilai tambah serta memengaruhi investasi dan produksi nikel di Indonesia.


Kebijakan pembatasan smelter baru tersebut mewajibkan pabrik pengolahan nikel untuk tidak memproduksi produk antara seperti nickel matte, mixed hydroxide precipitate (MHP), feronikel (FeNi), dan nickel pig iron (NPI).

Bagaimanapun, menurut Iwa, kebijakan ini dapat mengurangi pasokan produk antara nikel sehingga meningkatkan harga nikel. Walhasil, biaya produksi produk hilir berisiko terkerek.