Logo Bloomberg Technoz

IHSG Rawan Koreksi ke 8.300, Aksi Profit Taking Masih Berlanjut

Artha Adventy
12 November 2025 08:19

Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini, setelah kemarin terkoreksi 0,29% ke level 8.366,52. Tekanan jual diperkirakan masih berlanjut akibat aksi ambil untung (profit taking) di tengah kondisi pasar yang sudah berada di area jenuh beli (overbought).

Analis Phintraco Sekuritas dalam riset harian menyebutkan, indikator Stochastic RSI membentuk death cross di area overbought, disertai peningkatan volume jual dan sinyal distribusi dari garis A/D.

“Kondisi ini mengindikasikan IHSG berpotensi terkoreksi lebih lanjut dan menguji area support di 8.300,” tulis riset tersebut.


Dari sisi sektoral, saham keuangan mencatat pelemahan terbesar, sedangkan sektor energi masih mampu menahan tekanan dengan penguatan terbatas. Di pasar valuta asing, rupiah melemah ke Rp16.694 per dolar AS pada Selasa (11/11/2025).

Secara makro, penjualan ritel domestik tumbuh 3,7% YoY pada September 2025, naik dari 3,5% YoY di bulan sebelumnya yang menandai pertumbuhan positif selama enam bulan berturut-turut. Namun, penjualan mobil turun 4,4% YoY pada Oktober menjadi 74.019 unit, meski laju penurunannya mulai melambat dan mencapai volume tertinggi sejak Desember 2024.