Logo Bloomberg Technoz

Kendati demikian, Djoko enggan berkomentar ihwal penyebab molornya rencana onstream proyek garapan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) tersebut.

Adapun, GOKPL merupakan anak usaha Genting Group, konglemerasi bisnis yang dikendalikan taipan dan pengusaha resor judi asal Malaysia, Lim Kok Thay.

Awalnya, alokasi LNG dari Blok Kasuri bakal diserahkan ke afiliasi Genting Oil, PT Layar Nusantara Gas. Rencana itu sempat didorong selepas GOKPL meneken perjanjian jual beli gas (PJBL) dengan PT Pupuk Kalim (PKT) untuk kontrak 17 tahun.

Kontrak jual beli gas lewat pipa untuk PKT itu mencapai 101 juta standar kaki kubik per hari (MMScfd) yang bakal disalurkan untuk keperluan ammonia dan pabrik urea di Papua Barat.

Sementara itu, sekitar 230 MMscfd dalam bentuk LNG awalnya ingin disalurkan ke Layar Nusantara Gas sebagai offtaker.

“Genting Oil terus melanjutkan pembahasan terkait PJBG untuk penyerapan gas alam dengan entitas hilir, Layar Nusantara Gas bersama dengan SKK Migas,” seperti dilihat dari siaran pers Genting Berhad untuk laporan keuangan semester I-2025, dikutip Selasa (11/11/2025).

SKK Migas mencatat Blok Kasuri menyimpan cadangan gas hingga 2,24 trillion standard cubic feet (TSCF). Selepas persetujuan rencana pengembangan (PoD) I pada 2023, puncak produksi gas dari Blok Kasuri diperkirakan mencapai 330 MMScfd.

Afiliasi Genting ini memegang 100% hak partisipasi atau participating interest (PI) pada proyek dengan nilai investasi mencapai US$3,37 miliar atau sekitar Rp54,96 triliun (asumsi Rp16.310 per dolar AS).

(mfd/naw)

No more pages