Rencana Sertifikasi Influencer Picu Perdebatan Kreator
Dinda Decembria
05 November 2025 14:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah kreator digital menyoroti rencana pemerintah mewajibkan sertifikasi bagi influencer. Mereka menilai kebijakan tersebut berpotensi membatasi ruang kreatif dan menambah beban administratif bagi pembuat konten, terutama yang bekerja secara mandiri.
Kreator fitness berinisial S menilai wacana itu seharusnya tidak menjadi prioritas. “Menurut saya, yang perlu ditertibkan itu buzzer dulu. Kalau maksa influencer harus punya sertifikasi, yang ada malah membatasi kemampuan tiap individu untuk berkarya,” ujarnya saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (5/11).
Ia mencontohkan banyak pembuat konten yang berangkat dari pengalaman pribadi atau keahlian otodidak, tetapi mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Misalnya ibu rumah tangga bikin konten masak. Apa dia harus punya sertifikat masak dari sekolah mahal? Padahal resepnya terbukti bagus dan banyak yang meniru,” katanya.
Menurut S, sertifikat juga tidak selalu menjamin kebenaran informasi yang dibagikan kreator. “Banyak juga personal trainer atau influencer yang punya sertifikat tapi edukasinya ternyata salah. Jadi lebih baik fokus dulu menertibkan buzzer dan konten penyebar hoaks,” tambahnya.
































