Secara teknikal, mengutip analisis CGS International Sekuritas Indonesia, saham BREN direkomendasikan dengan strategi Spec Buy: dengan support Rp9.075/saham, cut loss jika break dari Rp8.875/saham.
Saham BREN “potensi naik ke Rp9.475 – Rp9.675/saham short term.” sebut riset CGS, dengan analisis per 4 November.
Sebagai informasi, MSCI bakal mengumumkan deretan saham baru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan masuk indeks pada 5 November 2025. Sebelum pengumuman itu disebarluaskan, investor asing terungkap diam–diam lebih dulu mengoleksi sejumlah saham calon penghuni indeks.
Fenomena “curi start” ini lazim terjadi mengingat MSCI adalah penyedia indeks pasar saham global yang menjadi acuan bagi banyak manajer investasi dunia. Masuknya suatu saham ke dalam indeks ini biasanya memicu lonjakan permintaan karena secara otomatis akan masuk ke portofolio dana yang mengikuti indeks tersebut.
Faktor ini membuat peluang masuknya BREN pada rebalancing November menjadi perhatian pelaku pasar, terlebih dengan tren akumulasi asing yang terlihat jelas baru–baru ini.
Mengulas singkat, menurut Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata, setidaknya ada tiga alasan mengapa Indeks MSCI begitu penting di mata pelaku pasar.
Pertama, semakin banyak saham RI yang masuk ke indeks global seperti MSCI, maka akan meningkatkan daya tarik IPO di sektor yang strategis.
Kedua, masuknya saham ke Indeks MSCI dapat mendorong perbaikan kualitas pelaporan keuangan dan tata kelola.
Ketiga, masuknya saham ke Indeks MSCI dapat memperluas partisipasi investor institusi asing, dengan memperbesar kolam investasi Indonesia sebagai negara atau pasar yang layak investasi.
(fad)




























