Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan mengakui bahwa urusan logistik masih menjadi salah satu hambatan industri dalam negeri. Apalagi saat ini biaya logistik masih mencapai 14,29% dari nilai total produk yang diperdagangkan di Indonesia.

“Target di tahun 2029 itu menjadi 12%. Maaf, 14,29% saat ini di 2029 itu menjadi 12%.  Nanti ke depannya itu kita ingin seperti negara maju yaitu 8%.” kata Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Selasa (4/11/2025).

Iqbal mengeklaim bahwa saat ini pemerintah sudah mengurangi beban biaya logistik yang cukup signifikan dari sebesar 22% di tahun 2022 silam menjadi 14,29% di tahun ini.

Menurutnya, salah satu cara untuk mengurangi biaya logistik adalah adanya peranan dari masing-masing kementerian menjadi krusial. Termasuk kementerian perdagangan yang juga musti ikut andil dalam upaya penurunan biaya logistik ini.

“Kalau dari kita di kementerian perdagangan itu adalah terkait dengan digitalisasi. Jadi misalnya dalam konteks semua barang yang dikirimkan melalui laut misalnya itu ada manifest domestik dari perdagangan antar pulau barang. Itu tercatat dengan baik.” kata Iqbal.