Ditas Lopez - Bloomberg News

Bloomberg, Topan Kalmaegi menerjang wilayah tengah Filipina dengan angin kencang dan hujan lebat, memaksa pemerintah mengevakuasi lebih dari 75.000 penduduk.

Topan yang secara lokal dikenal dengan nama Tino ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 150 kilometer per jam dan embusan hingga 185 kilometer per jam, menurut laporan Badan Meteorologi Filipina (Pagasa) pada Selasa (4/11). Topan tersebut diperkirakan akan terus bergerak melintasi pulau-pulau di wilayah tengah sebelum keluar ke Laut Cina Selatan pada Rabu (5/11).

Kalmaegi sebelumnya telah mendarat di Provinsi Southern Leyte dan juga melanda Cebu, yang masih dalam tahap pemulihan setelah gempa bumi kuat yang menewaskan puluhan orang lebih dari sebulan lalu. Rekaman video yang diunggah media lokal memperlihatkan embusan angin kencang menerpa pusat evakuasi di Cebu, sementara video lainnya menunjukkan pohon-pohon terendam banjir.

Pagasa dalam buletin terbarunya memperingatkan bahwa Kalmaegi membawa kondisi yang mengancam jiwa di wilayah Negros bagian tengah. Badan cuaca itu juga mengimbau warga untuk berlindung di bangunan kokoh, segera meninggalkan daerah rendah, serta menjauh dari pantai dan tepi sungai.