Logo Bloomberg Technoz

“Ini bukan berarti hanya Himbara [Himpunan Bank Milik Negara]. Banyak sekali dari luar negeri, banyak juga bank-bank dalam negeri, di luar Himbara yang sangat tertarik, ya kita akan mencari mana yang terbaik untuk setiap proyek yang ada,” ucap dia.

Patriot Bond

Di sisi lain, Pandu menegaskan Danantara akan menyalurkan sebagian dana himpunan dari Patriot Bond untuk mendorong proyek pengolahan sampah menjadi setrum itu jalan.

Lewat penerbitan Patriot Bond itu, Danantara belum lama ini berhasil menghimpun dana segar sekitar Rp50 triliun untuk membiayai sejumlah proyek strategis, termasuk pengolahan sampah menjadi listrik.

“Nanti kita akan diskusikan, tapi tentunya Patriot Bond memang kita sudah sebut dari awal, kita akan menggunakan dana Patriot Bond untuk salah satunya ke waste to energy,” ucap Pandu.

Dalam kesempatan itu, Managing Director Investment Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja menambahkan Danantara akan membuka tender tahap satu proyek PLTSa pada Kamis (6/11/3025). Terdapat proyek di 7—10 wilayah yang akan dilelang pekan ini.

Stefanus mengatakan tender tersebut dilakukan pada proyek di masing-masing wilayah tersebut dan akan diikuti oleh 24 daftar penyedia teknologi (DPT) yang sudah terseleksi dari total 200 calon.

“Nanti tanggal 6, anggap saja kita buka dengan 7 kota, masing-masing kota itu akan ada vendor masing-masing,” kata Stefanus, di lokasi yang sama.

Stefanus menjelaskan, masing-masing DPT yang memenangkan tender akan membentuk konsorsium dengan perusahaan lokal untuk menjalankan proyek PLTSa.

Dia juga membuka peluang bahwa perusahaan penyedia teknologi tersebut akan memenangkan tender lebih dari satu proyek, akan tetapi konsorsium yang dibentuk akan tetap mengikuti jumlah proyek yang dilelang.

“Jadi, bisa ada 7 konsorsium yang menang, kita juga nggak mau satu konsorsium bisa menang terlalu banyak, nanti kita akan tentukan, karena kita mau juga ada risk management yang baik, jadi 7 kota, kalau semuanya lewat, kita akan melakukan tender serempak dimulai pada 6 November,” ungkap Stefanus.

Sejumlah proyek PLTSa yang akan dilelang pada putaran pertama di antaranya DKI Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Makassar.

Rencanannya, setiap pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) akan mengolah sampah minimal 1.000 ton per hari untuk menghasilkan minimal 15 megawatt (MW) listrik bagi 20.000 rumah tangga. Setiap unit proyek tersebut membutuhkan 4—5 hektare (ha) lahan.

Sampai dengan pertengahan tahun ini, Danantara membeberkan, Indonesia menghasilkan sekitar 35 juta ton sampah setiap tahunnya.

Produksi sampah itu setara dengan 16.5000 lapangan bola atau mampu menutupi seluruh wilayah Jakarta dengan ketinggian mencapi 20 sentimeter.

Sementara itu, dari total 35 juta ton sampah yang dihasilkan setiap tahunnya, hanya 61% sampah yang berhasil dikelola.

(azr/wdh)

No more pages