Pengguna Baru PINTU Picu Lonjakan Trading Token DEX Hampir 500%

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar aset kripto kembali menunjukkan geliat positif di tengah ketidakpastian global. Salah satu sorotan utama datang dari platform investasi kripto PINTU, yang mencatat pertumbuhan signifikan dalam aktivitas pengguna, khususnya pada kategori Decentralized Exchange (DEX).
Menurut laporan resmi yang dirilis PINTU, volume transaksi dari pengguna baru di kategori DEX melonjak hingga 490,06% pada kuartal III-2025 dibandingkan kuartal sebelumnya. Lonjakan ini disebut sebagai salah satu pertumbuhan paling agresif sepanjang tahun berjalan, mencerminkan minat besar investor terhadap aset digital berbasis DEX.
Lonjakan DEX di Tengah Dinamika Pasar Global
Peningkatan besar di kategori DEX terjadi di tengah kondisi global yang penuh gejolak. Pada periode yang sama, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor sebesar 100% terhadap berbagai produk asal Tiongkok. Kebijakan ini sempat memicu gejolak di pasar keuangan global, termasuk pasar kripto, namun justru memunculkan momentum baru bagi investor yang mencari diversifikasi aset.
Berdasarkan laporan Coingecko, kapitalisasi pasar kripto global tumbuh 16,4% atau setara US$563 miliar pada kuartal III-2025, menjadi level tertinggi sejak akhir 2021. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa investor tetap optimistis terhadap prospek aset digital meski dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi.
Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, menyoroti perubahan perilaku pengguna platform mereka.
“Dari sisi volume pengguna baru, kategori Decentralized Exchange (DEX) menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan mencapai 490,06% dari kuartal II ke kuartal III. Token tertinggi yang diperdagangkan di kategori ini adalah token HYPE yang menyumbang hampir 70% dari total volume trading pada kategori DEX,” ujar Iskandar.
Ia menambahkan bahwa minat terhadap proyek berbasis DEX semakin meningkat di kalangan investor baru.
“Jumlah pengguna baru yang membeli token HYPE selama periode Juli–September juga meningkat sebesar 90,65% yang menandakan minat tinggi terhadap proyek berbasis DEX di kalangan pengguna baru PINTU,” jelasnya.
Pergeseran Aktivitas Trader Eksisting
Selain pengguna baru, aktivitas dari existing users PINTU juga menunjukkan tren positif. Menurut data internal PINTU, kategori token dengan volume transaksi tertinggi berasal dari World Liberty Financial Portfolio yang tumbuh 33,73%, disusul oleh Stablecoin Ecosystem sebesar 26,26%, serta Layer-1 seperti ETH, BTC, dan SOL yang naik 21,74%.
Sementara itu, kategori dengan pertumbuhan transaksi tertinggi dibandingkan kuartal sebelumnya adalah Parallelized EVM (Parallel Ethereum Virtual Machine) yang naik 106,38%, Internet of Things (IoT) sebesar 102,30%, dan Centralized Exchange (CEX) sebesar 43,73%.
“Data-data ini menunjukkan bahwa aktivitas trading di aplikasi PINTU pada kuartal III-2025 semakin meluas, tidak hanya didominasi oleh aset berkapitalisasi besar seperti ETH, BTC, dan stablecoin, tetapi juga mulai bergeser ke kategori lain,” tambah Iskandar.
Volume Global dan Pemulihan Industri
Temuan PINTU selaras dengan tren global yang ditunjukkan dalam laporan Coingecko berjudul 2025 Q3 Crypto Industry Report. Rata-rata volume perdagangan harian kripto global meningkat 43,8%, mencapai US$155 miliar, dibandingkan kuartal sebelumnya.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa kuartal III-2025 menjadi titik balik penting bagi pemulihan industri kripto. Faktor utama pendorongnya adalah lonjakan arus masuk dana institusional serta peningkatan likuiditas di berbagai bursa global.
Di tingkat nasional, pasar aset kripto Indonesia turut menunjukkan performa positif. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total nilai transaksi kripto dari Januari hingga September 2025 mencapai Rp360,3 triliun, mencerminkan tumbuhnya minat masyarakat terhadap investasi digital.
Komitmen PINTU terhadap Ekosistem Kripto Indonesia
Dalam menghadapi momentum pertumbuhan ini, PINTU menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem kripto di Tanah Air melalui inovasi produk, edukasi finansial, dan peningkatan keamanan investasi.
“Demi berkontribusi positif terhadap perkembangan ekosistem crypto di Indonesia, kami terus berupaya memberikan layanan dan inovasi terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ujar Iskandar.
Hingga Oktober 2025, PINTU telah menyediakan lebih dari 300 aset kripto yang dapat diperdagangkan dengan berbagai lini produk, mulai dari fitur investasi pemula hingga layanan untuk trader profesional.
Iskandar menekankan pentingnya keamanan dan edukasi dalam membangun pasar yang sehat.
“Terpenting bagi kami, investor crypto Indonesia dapat berinvestasi dengan aman, nyaman, dan terlindungi melalui platform yang diawasi oleh OJK, sekaligus memperoleh edukasi yang membangun pemahaman jangka panjang terhadap aset crypto,” tutupnya.
Dengan tren pertumbuhan yang konsisten dan peningkatan minat pada kategori DEX, langkah PINTU memperluas edukasi dan inovasi di industri kripto Indonesia diyakini akan memperkuat posisinya sebagai salah satu platform investasi digital terdepan di kawasan Asia Tenggara.
































