Menurutnya, strategi tersebut dirancang agar perusahaan dapat bereaksi dengan tepat terhadap volatilitas mata uang dan menjaga stabilitas operasional dalam jangka menengah. Neeraj menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam pelaksanaan strategi lindung nilai serta koordinasi yang kuat antara tim keuangan dan pemasok.
Adapun, sepanjang kuartal III-2025, UNVR mencatat kinerja solid dengan penjualan bersih mencapai Rp9,4 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun. Capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 12,4% secara tahunan dan 7,7% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dari sisi profitabilitas, laba bersih melonjak 117% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan naik 28,5% dibandingkan kuartal II-2025. Margin kotor juga menguat menjadi 49,2%, naik 366 basis poin secara tahunan dan 115 basis poin secara kuartalan. Laba sebelum pajak tercatat tumbuh 16,2%, menunjukkan peningkatan margin sebesar 787 basis poin secara tahunan.
Penjualan domestik turut meningkat 12,7% pada kuartal ketiga, didukung oleh strategi pemasaran yang konsisten. Sementara itu, belanja iklan dan promosi tetap stabil di level 8,8% dari total penjualan bersih, mencerminkan komitmen perseroan untuk terus memperkuat ekuitas merek dan meningkatkan keterlibatan konsumen.
(dhf)































