Komdigi Kaji Layanan Satelit Langsung ke Perangkat,Tiru Starlink?
Farid Nurhakim
22 October 2025 08:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia (RI) mengajak partisipasi publik dalam konsultasi atas dokumen call for information (CFI) kajian regulasi dan kebijakan potensi implementasi teknologi jaringan non-terestrial (non-terrestrial network/NTN) direct-to-device atau langsung ke perangkat (NTN-D2D) dan air-to-ground (A2G) atau udara ke darat di pita frekuensi 2 gigahertz (GHz).
Hal ini bertujuan untuk menerima masukan, data, serta praktik terbaik dari para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait pemanfaatan pita frekuensi 2 GHz bagi pengembangan layanan komunikasi berbasis satelit dan udara.
Kemkomdigi RI mengeklaim teknologi NTN-D2D dan A2G sebagai solusi strategis untuk memperluas jangkauan layanan digital di wilayah terpencil, perbatasan, perairan, dan jalur udara Indonesia.
“Teknologi NTN-D2D memungkinkan perangkat seluler terhubung langsung ke satelit tanpa menara BTS (base transceiver station/stasiun pemancar), sementara teknologi A2G memungkinkan komunikasi langsung antara pesawat dengan jaringan darat,” jelas Kemkomdigi RI dalam siaran pers, Selasa (21/10/2025).
Pemerintah berharap penggunaan pita frekuensi 2 Ghz pada kedua teknologi tersebut bisa menguatkan konektivitas nasional, menjaga ketahanan komunikasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Dalam kajian ini menyoroti peran teknologi NTN-D2D dan A2G dalam memperluas jangkauan digital Indonesia, memperkuat komunikasi transportasi udara, dan mendukung layanan darurat serta konektivitas di wilayah terpencil.


































